Senin, 17 Oktober 2016

Makalah Agama Islam Niat dan ikhlas

AGAMA ISLAM
“NIAT DAN IKHLAS”


Description: LOGO-MBOS-STIKOM

KELOMPOK             :  1. ANGGI INDRAWAN
2. DICKY
3. DWI PRIHATINI
4. RINA
KELOMPOK             : III
SEMESTER                : 1 (KELAS MINGGU)
NAMA DOSEN          : MUCHAMAD ZAENY, SE




STIKOM CIPTA KARYA INFORMATIKA
Jl. Raden Inten II, Duren Sawit Jakarta Timur. Tlp 021 862644/021 86614332
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………..…………………………………………………………………………….
DAFTAR ISI …………………..…………………………………………………………………………….
BAB I (PENDAHULUAN)     
1.1   Latar Belakang ………………………………………………………………………………….
1.2   Rumusan Masalah ……………...……………………………………………………………….
1.3   Tujuan Penulisan ………………….…………………………………………………………….
1.4   Sistematika Penulisan …………………………………………………………………………..
BAB II (PEMBAHASAN)                                    
2.1   Pengertian Niat ………………………………………………………………………………….
2.2   Makna Niat ……………………………………………………………………………………..
2.3   Pengertian Ikhlas ………………………………………………………………………………..
2.4   Makna Ikhlas ……………………………………………………………………………………
2.5   Ciri Orang yang Ikhlas ………………………………………………………………………….
2.6   Penerapan Niat dan Ikhlas dalam Kehidupan …………………………………………………...
BAB III (PENUTUP)
3.1 Kesimpulan ……………………………………………………………………………………..
3.2 Saran ……………………………………………………………………………………………
3.3 Daftar Pustaka ………………………………………………………………………………….














BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Agama dan manusia memiliki hubungan yang sangat erat kaitannya, karena agama sangat dibutuhkan oleh manusia agar manusia memiliki pegangan hidup sehingga ilmu dapat menjadi lebih bermakna, yang dalam hal ini adalah Islam. Dengan ilmu kehidupan manusia akan bermutu, dengan agama kehidupan manusia akan lebih bermakna, dengan ilmu dan agama kehidupan manusia akan sempurna dan bahagia.

B. Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam proses penyusunan makalah ini adalah “Niat dan Ikhlas”.
Untuk memberikan kejelasan makna serta menghindari meluasnya pembahasan, maka dalam makalah ini masalahnya dibatasi pada:
1. Pengertian dan Makna Niat
2. Pengertian dan Makna Ikhlas
3. Ciri Orang yang Ikhlas
4. Penerapan Niat dan Ikhlas dalam Kehidupan

C. Tujuan Penulisan
Pada dasarnya tujuan penulisan atau penyusunan makalah Pendidikan agama Islam ini tentang Niat dan Ikhlas terbagi menjadi dua bagian, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum dalam penulisan atau penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah Pendidikan Agama Islam, dan tujuan khusus dari penulisan makalah ini adalah untuk membahas tentang niat dan ikhlas dalam kehidupan sehari-hari.

D. Sistematika Penulisan
Sistematika penyusunan makalah ini dibagi menjadi tiga bagian utama, yang selanjutnya dijabarkan sebagai berikut :
Bagaian pertama adalah pendahuluan. Dalam bagian ini penyusun memeparkan beberapa Pokok permasalahan awal yang berhubungan erat dengan permasalah utama. Pada bagian pendahuluan ini di paparkan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, metode penulisan, sestimatika penulisan.
Bagian Kedua yaitu pembahasan. Pada bagian ini merupakan bagaian utama yang hendak dikaji dalam proses penyusunan makalah.
Bagian ketiga yaitu Kesimpulan. Pada Kesempatan ini penyusun berusaha untuk mengemukakan terhadap semua permasalahan-permasalahan yang dikemukakan oleh penyusun dalam perumusan masalah.

BAB II
PEMBAHASAN

PENGERIAN NIAT
Niat adalah amalan hati (amaliyah qolbiyah) sehingga hanya Allah SWT dan pribadi masing-masing yang tahu soal niat atau motif seseorang dalam berbuat, beramal, atau beribadah.
Secara bahasa (Arab), niat (نية) adalah keinginan dalam hati untuk melakukan suatu tindakan. Orang Arab menggunakan kata-kata niat dalam arti "sengaja".
Terkadang niat juga digunakan dalam pengertian sesuatu yang dimaksudkan atau disengajakan.
Secara istilah, tidak terdapat definisi khusus untuk niat. Karena itu, banyak ulama yang memberikan makna niat secara bahasa, semisal Imam Nawawi yang mengatakan niat adalah bermaksud untuk melakukan sesuatu dan bertekad bulat untuk mengerjakannya.”
Mengacu kepada hadits shahih, niat adalah motivasi, maksud, atau tujuan di balik sebuah perbuatan. Rasulullah Saw menyatakan, niat menjadi penentu pahala sebuah perbuatan. Jika niatnya karena Allah, maka pahalanya dari Allah. Jika niatnya bukan karena Allah, atau disertai motif lain, maka Allah tidak akan menerima amalan itu sebagai ibadah.
إنما الأ عمال بالنيات، وإنما لكل امرئ ما نوى

"Sesungguhnya amalan itu tergantung niatnya dan seseorang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang ia niatkan" (HR Bukhari & Muslim).

Hadits selengkapnya mengisahkan tentang niat seseorang dalam berhijrah. Hijrah termasuk ibadah karena ia perintah Allah SWT. Namun, jika dalam berhijrah ada niat lain, maka hijrah tidak menjadi sebuah ibadah.

إنماالْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ وَلِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لدُنْيَا يُصِيبُهَاأَوِ امْرَأَةٍ يَتَزَوَّجُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ

"Sesungguhnya amal-amal itu bergantung kepada niatnya. Dan setiap orang memperoleh sesuai dengan apa yang ia niatkan. Maka barangsiapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nnya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nnya. Dan barangsiapa yang hijrahnya karena dunia yang dikejarnya atau wanita yang hendak ia nikahi, maka hijrahnya kepada apa yang ia (niatkan) hijrah kepada nya." (HR. Bukhari-Muslim).

Imam Bukhari menyebutkan hadits ini di awal kitab shahihnya (Shahih Bukhari) sebagai mukaddimah kitabnya. Di sana tersirat bahwa setiap amalan yang tidak diniatkan karena mengharap Allah SWT adalah sia-sia. 



MAKNA NIAT 
Dalam Islam, niat berfungsi sebagai pembeda amalan.  Niat membedakan antara satu ibadah dengan ibadah lainnya atau membedakan antara ibadah dengan kebiasaan. Niat juga membedakan tujuan seseorang dalam beribadah.
Itulah sebabnya, niat menjadi rukun dan/atau syarat sah semua amal ibadah. Niat menempati posisi pertama dalam setiap rukun atau syarat sah ibadah.
Allah SWT memerintahkan kita, umat Islam, agar senantiasa meluruskan niat beribadah hanya karena Allah SWT saja (ikhlas): 
وَمَا أُمِرُوا إِلا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ

"Padahal mereka tidak disuruh, kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya, dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus." (QS. Al Bayyinah/98:5).
Dalam sebuah riwayat disebutkan, ada dua orang melakukan shalat, orang yang pertama meraih keridhaan Allah SWT sehingga dosa-dosanya gugur, sedangkan orang yang kedua mendapatkan kecelakaan dan kemurkaan Allah Azza wa Jalla karena nifak dan riyâ’nya. Rasulullah Saw bersabda:

مَا مِنْ امْرِئٍ مُسْلِمٍ تَحْضُرُهُ صَلاَةٌ مَكْتُوبَةٌ فَيُحْسِنُ وُضُوءَهَا وَخُشُوعَهَا وَرُكُوعَهَا إِلاَّ كَانَتْ كَفَّارَةً لِمَا قَبْلَهَا مِنْ الذُّنُوبِ مَا لَمْ يُؤْتِ 

كَبِيرَةً وَذَلِكَ الدَّهْرَ كُلَّهُ
"Tidak ada seorang muslim yang kedatangan (waktu) shalat wajib, lalu dia melakukan shalat wajib itu dengan menyempurnakan wudhu’nya, khusyu’nya dan ruku’nya, kecuali shalat itu merupakan penghapus dosa-dosa sebelumnya, selama dia tidak melakukan dosa besar. Dan itu untuk seluruh waktu." (HR. Muslim).

PENGERTIAN IKHLAS
Penyakit yang sering muncul pada diri kita khususnya penulis adalah ikhlas. Sulit untuk menambah nikmatnya akan ikhlas. Banyak orang mengatakan saya ikhlas tapi apakah mereka yang mengatakan ikhlas memang benar - benar ikhlas atau tidak? waallahu alam (hanya Allah yang tahu) karena ikhlas terletak pada hati kita masing masing. 
Sudahkah kita paham akan ikhlas? dan Apa pentingnya akan ikhlas?
Dilihat dari kata ikhlas memang tampak mudah, tapi pada dasarnya sangatlah sulit. karena untuk melaksanakan ikhlas harus singkron dengan ucapan, hati, tingkahlaku, dan gerak - gerik kita terhadap apa yang kita hadapi. kalau hanya sekedar lisan yang mengatakan ikhlas dan hati mengatakan tidak maka itu namanya bukan ikhlas, tapi dusta atau bohong. kenapa saya katakan bohong karena sudah membohongi diri sendiri terutama hati kita.
Ikhlas menurut islam mempunyai arti "secara bahasa adalah bersih dari kotoran dan menjadikan sesuatu bersih dari segala kotoran." sedangkan secara istilah "ikhlas adalah Niat mengharap ridho dari Allah semata.
Sebagai mana yang diterangkan dalam kitab suci al quran (QS Az Zumar : 65), " Jika kamu mempersekutukan (Rabb), Niscaya akan hapuslah amalmu". dari sini sudah jelas akannya perintah Allah untuk Ikhlas jika menjalankan sesuatu dan jangan minta imbalan sekecil apapun tulus dengan niat ibadah ( Lillahita'ala).
Kenapa Allah memerintahkan untuk ikhlas? jika kita tidak mendasari suatu hal dengan ikhlas maka akan timbul permasalahan baru yaitu takabur/sombong, jika sudah sombong maka kita akan terjerumus dalam hal yang tidak baik, karena sombong adalah sifatnya saitan, “barang siapa yang sombong maka dia adalah salah satu pengikutnya saitan”, (naudzubillahiminzalik).

MAKNA IKHLAS
Secara bahasa, ikhlas bermakna bersih dari kotoran dan menjadikan sesuatu bersih tidak kotor. Maka orang yang ikhlas adalah orang yang menjadikan agamanya murni hanya untuk Allah saja dengan menyembah-Nya dan tidak menyekutukan dengan yang lain dan tidak riya dalam beramal.
Sedangkan secara istilah, ikhlas berarti niat mengharap ridha Allah saja dalam beramal tanpa menyekutukan-Nya dengan yang lain. Memurnikan niatnya dari kotoran yang merusak.
Seseorang yang ikhlas ibarat orang yang sedang membersihkan beras (nampi beras) dari kerikil-kerikil dan batu-batu kecil di sekitar beras. Maka, beras yang dimasak menjadi nikmat dimakan. Tetapi jika beras itu masih kotor, ketika nasi dikunyah akan tergigit kerikil dan batu kecil. Demikianlah keikhlasan, menyebabkan beramal menjadi nikmat, tidak membuat lelah, dan segala pengorbanan tidak terasa berat. Sebaliknya, amal yang dilakukan dengan riya akan menyebabkan amal tidak nikmat. Pelakunya akan mudah menyerah dan selalu kecewa.
Sebagai umat islam sepatutnya dan seharusnya kita wajib mempercayai adanya Qur'an hadist, karena dari situ hal - hal yang tidak kita ketahui menjadi kita ketahui.
Sebagaimana sabda Rasullullah SAW , "Ikhlas dalam beragama cukup bagimu amal yang sedikit". sedangkan dalam hadist lain Rasullullah SAW bersabda "Sesungguhnya Allah tidak menerima amal kecuali dilakukan dengan ikhlas dan mengharap ridha-Nya."
Imam Syafi'i pernah memberi nasehat kepada seorang temannya “Wahai Abu Musa, jika engkau berijtihad dengan sebenar benarnya kesungguhan untuk membuat manusia ridha (suka), maka itu tidak akan terjadi jika demikian, maka ikhlaskan amalmu dan niatmu karena Allah Azza wa jalla."
Sebagaimana yang lontarkan Ibnu qoyyim "Amal tanpa keikhlasan seperti musafir yang mengisi kantong dengan kerikil pasir, memberatkannya tapi tidak bermanfaat" dia juga mengatakan bahwa "Jika ilmu bermanfaat tanpa amal, maka tidak mungkin Allah mencela para pendeta ahli kitab. Jika ilmu bermanfaat tanpa keikhlasan, maka tidak mungkin Allah mencela orang-orang munafik."
Oleh karena itu orang yang ikhlas maka dia akan mendapatkan ridho dari Allah SWT. Rizki yang barokah, Ilmu yang barokah, Umur yang barokah, Kesehatan yang barokah adalah buah dari Ikhlas. Ikhlas sangatlah bermanfaat utuk kelangsungan hidup di dunia dan akhirat, tanpa ikhlas maka yang kita peroleh hanyalah kehidupan dunia saja. bukankah kita seorang muslim, wajib hukumnya untuk berbuat ikhlas, karena segala amal ibadah tidak akan diterima melainkan dengan dibarengi dengan ikhlas.
Mari kita berlomba lomba untuk mengasah keikhlasan kita, karena penulis tahu ikhlas susah dan mari kita bersama - sama untuk berbuat ikhlas untuk kehidupan dunia dan akhirat kita, semoga Allah meridhoi kita amin.
Dari Sekelumit pengertian diatas semoga bermanfaat bagi kita semua sebagai acuan untuk lebih mendekatkan diri pada sang pencipta, penulis akui, penulis juga masih jauh dan sulit untuk berbuat ikhlas, penulis hanyalah manusia biasa seperti pembaca budiman, maka penulis minta maaf jika ada kekurangan dan kesalahan dalam kata - kata.

                                                                                                            
CIRI ORANG YANG IKHLAS
Orang-orang yang ikhlas memiliki ciri yang bisa dilihat, diantaranya:
1. Senantiasa beramal dan bersungguh-sungguh dalam beramal, baik dalam keadaan sendiri atau bersama orang banyak, baik ada pujian ataupun celaan. Ali bin Abi Thalib r.a. berkata, “Orang yang riya memiliki beberapa ciri; malas jika sendirian dan rajin jika di hadapan banyak orang. Semakin bergairah dalam beramal jika dipuji dan semakin berkurang jika dicela.”
Perjalanan waktulah yang akan menentukan seorang itu ikhlas atau tidak dalam beramal. Dengan melalui berbagai macam ujian dan cobaan, baik yang suka maupun duka, seorang akan terlihat kualitas keikhlasannya dalam beribadah, berdakwah, dan berjihad.
Al-Qur’an telah menjelaskan sifat orang-orang beriman yang ikhlas dan sifat orang-orang munafik, membuka kedok dan kebusukan orang-orang munafik dengan berbagai macam cirinya. Di antaranya disebutkan dalam surat At-Taubah ayat 44-45, “Orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir, tidak akan meminta izin kepadamu untuk (tidak ikut) berjihad dengan harta dan diri mereka. Dan Allah mengetahui orang-orang yang bertakwa. Sesungguhnya yang akan meminta izin kepadamu, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan hari akhir, dan hati mereka ragu-ragu, karena itu mereka selalu bimbang dalam keragu-raguannya.”
2. Terjaga dari segala yang diharamkan Allah, baik dalam keadaan bersama manusia atau jauh dari mereka. Disebutkan dalam hadits, “Aku beritahukan bahwa ada suatu kaum dari umatku datang di hari kiamat dengan kebaikan seperti Gunung Tihamah yang putih, tetapi Allah menjadikannya seperti debu-debu yang beterbangan. Mereka adalah saudara-saudara kamu, dan kulitnya sama dengan kamu, melakukan ibadah malam seperti kamu. Tetapi mereka adalah kaum yang jika sendiri melanggar yang diharamkan Allah.” (HR Ibnu Majah)
Tujuan yang hendak dicapai orang yang ikhlas adalah ridha Allah, bukan ridha manusia. Sehingga, mereka senantiasa memperbaiki diri dan terus beramal, baik dalam kondisi sendiri atau ramai, dilihat orang atau tidak, mendapat pujian atau celaan. Karena mereka yakin Allah Maha melihat setiap amal baik dan buruk sekecil apapun.
3. Dalam dakwah, akan terlihat bahwa seorang dai yang ikhlas akan merasa senang jika kebaikan terealisasi di tangan saudaranya sesama dai, sebagaimana dia juga merasa senang jika terlaksana oleh tangannya.
Para dai yang ikhlas akan menyadari kelemahan dan kekurangannya. Oleh karena itu mereka senantiasa membangun amal jama’i dalam dakwahnya. Senantiasa menghidupkan syuro dan mengokohkan perangkat dan sistem dakwah. Berdakwah untuk kemuliaan Islam dan umat Islam, bukan untuk meraih popularitas dan membesarkan diri atau lembaganya semata.


PENERAPAN NIAT DAN IKHLAS DALAM KEHIDUPAN
Banyak aktivitas sehari-hari yang dalam prakteknya sudah lolos menjadi amaliah yang ikhlas.  Dan berbahagialah mereka yang sudah dapat menerapkan aktivitas-aktivitas yang sudah tergolong sebagai amaliah mukhlis. Pertama, ikhlas itu misalkan, ketika suatu kritik atau fitnah itu datang, hal itu tetap tidak membuat kita kendor dalam melakukan amal-amal juga tidak membuat amaliah kita punah. Jalan terus menuju Allah di balik rintangan yang seperti apapun.
Kedua, ikhlas juga terlihat pada aktivitas, misalkan tidak sebanding antara usaha dengan harapan, ia tidak membuat kita menyesali amal dan tenggelam dalam kesedihan.
Ketiga, ikhlas juga tampak bekasnya, misalnya ketika amal tidak bersambut apresiasi yang sebanding, tidak membuat kita urung bertanding dalam kehidupan.
Keempat, ikhlas itu ketika niat baik yang sudah berbarengan dengan aktivitas di lapangan disambut dengan berbagai prasangka, maka kita tetap berjalan dalam berbuat dengan tanpa berpaling muka.
Kelima, ikhlas itu misalkan suatu perbuatan baik ketika sepi atau ramai, sedikit atau banyak, menang atau kalah, ketulukan diri tetap pada jalan lurus dan terus melangkah ke tujuan yang digariskan.
Keenam, sosok ikhlas itu ketika diri anda lebih mempertanyakan: apa amal kita dibanding dengan posisi diri kita, apa peran kita dibanding dengan kedudukan kita, apa tugas kita dibanding dengan jabatan kita, dan lain-lain.
Ketujuh, ikhlas itu ketika tengah terjadi ketersinggungan pribadi, ia tidak membuat diri kita keluar dari barisan dan merusak tatanan.
Kedelapan, ikhlas itu juga: ketika posisi kita di atas tidak membuat kita jumawa, dan ketika posisi kita di bawah tidak membuat kita ogah bekerja.
Kesembilan, ikhlas itu: ketika diri khilaf, mendorong diri minta maaf, ketika salah mendorong kita berbenah, dan ketika ketinggalan mendorong kita mempercepat tindak laku kita.
Kesepuluh, ikhlas itu: ketika diperbuat kebodohan orang lain terhadap kita, tidak kita balas dengan kebodohan kita terhadapnya, ketika kezhaliman terjadi terhadap kita maka tidak kita balas dengan kezhaliman juga terhadapnya.
Kesebelas, ikhlas itu: ketika kita bisa menghadapi wajah marah dengan senyum ramah, kita menghadapi kata kasar dengan jiwa besar, ketika kita hadapi dusta dengan menjelaskan fakta.
Keduabelas, ikhlas itu: mudah diucapkan, dan sulit diterapkan, namun tidaklah mustahil untup diusahakan.
Ikhlas yang sudah menyebar dalam bahasa pergaulan di atas, bisa diperpanjang dalam deretan ungkapan aktivitas panjang sejalan dengan berkembangnya keadaan. Pendek kata, ikhlas itu mesti diwujudkan lillah agar aktivitas menjadi penyebab kita untuk menjadi penghuni surga di negeri akhirat yang akan datang. Insya Allah (Erfan Subahar)

Dalam Hal Apa Kita Harus Ikhlas ?
Sebagian manusia menyangka bahwa yang namanya keikhlasan itu hanya ada dalam perkara-perkara ibadah semata seperti sholat, puasa, zakat, membaca al qur’an , haji dan amal-amal ibadah lainnya. Namun ukhti muslimah, ketahuilah bahwa keikhlasan harus ada pula dalam amalan-amalan yang berhubungan dengan muamalah. Ketika engkau tersenyum terhadap saudarimu, engkau harus ikhlas. Ketika engkau mengunjungi saudarimu, engkau harus ikhlas. Ketika engkau meminjamkan saudarimu barang yang dia butuhkan, engkau pun harus ikhlas. Tidaklah engkau lakukan itu semua kecuali semata-mata karena Allah, engkau tersenyum kepada saudarimu bukan karena agar dia berbuat baik kepadamu, tidak pula engkau pinjamkan atau membantu saudarimu agar kelak suatu saat nanti ketika engkau membutuhkan sesuatu maka engkau pun akan dibantu olehnya atau tidak pula karena engkau takut dikatakan sebagai orang yang pelit. Tidak wahai saudariku, jadikanlah semua amal tersebut karena Allah.
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: “Ada seorang laki-laki yang mengunjungi saudaranya di kota lain, maka Allah mengutus malaikat di perjalanannya, ketika malaikat itu bertemu dengannya, malaikat itu bertanya, “Hendak ke mana engkau ?” maka dia pun berkata “Aku ingin mengunjungi saudaraku yang tinggal di kota ini.” Maka malaikat itu kembali bertanya “Apakah engkau memiliki suatu kepentingan yang menguntungkanmu dengannya ?” orang itu pun menjawab: “Tidak, hanya saja aku mengunjunginya karena aku mencintainya karena Allah, malaikat itu pun berkata “Sesungguhnya aku adalah utusan Allah untuk mengabarkan kepadamu bahwa sesungguhnya Allah mencintaimu sebagaimana engkau mencintai saudaramu itu karena-Nya.” (HR. Muslim)
Perhatikanlah hadits ini wahai ukhti, tidaklah orang ini mengunjungi saudaranya tersebut kecuali hanya karena Allah, maka sebagai balasannya, Allah pun mencintai orang tersebut. Tidakkah engkau ingin dicintai oleh Allah wahai ukhti ?
Dalam hadits lain, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah engkau menafkahi keluargamu yang dengan perbuatan tersebut engkau mengharapkan wajah Allah, maka perbuatanmu itu akan diberi pahala oleh Allah, bahkan sampai sesuap makanan yang engkau letakkan di mulut istrimu.” (HR Bukhari Muslim)
Renungkanlah sabda beliau ini wahai ukhti, bahkan “hanya” dengan sesuap makanan yang seorang suami letakkan di mulut istrinya, apabila dilakukan ikhlas karena Allah, maka Allah akan memberinya pahala. Bagaimana pula dengan pengabdianmu terhadap suamimu yang engkau lakukan ikhlas karena Allah ? bukankah itu semua akan mendapat ganjaran dan balasan pahala yang lebih besar? Sungguh merupakan suatu keberuntungan yang amat sangat besar seandainya kita dapat menghadirkan keikhlasan dalam seluruh gerak-gerik kita.

Berkahnya Sebuah Amal yang Kecil Karena Ikhlas
Sesungguhnya yang diwajibkan dalam amal perbuatan kita bukanlah banyaknya amal namun tanpa keikhlasan. Amal yang dinilai kecil di mata manusia, apabila kita melakukannya ikhlas karena Allah, maka Allah akan menerima dan melipat gandakan pahala dari amal perbuatan tersebut. Abdullah bin Mubarak berkata, “Betapa banyak amalan yang kecil menjadi besar karena niat, dan betapa banyak pula amal yang besar menjadi kecil hanya karena niat.”
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: “Seorang laki-laki melihat dahan pohon di tengah jalan, ia berkata: Demi Allah aku akan singkirkan dahan pohon ini agar tidak mengganggu kaum muslimin, Maka ia pun masuk surga karenanya.” (HR. Muslim)
Lihatlah betapa kecilnya amalan yang dia lakukan, namun hal itu sudah cukup bagi dia untuk masuk surga karenanya. Dalam hadits lain Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: “Dahulu ada seekor anjing yang berputar-putar mengelilingi sumur, anjing tersebut hampir-hampir mati karena kehausan, kemudian hal tersebut dilihat oleh salah seorang pelacur dari bani israil, ia pun mengisi sepatunya dengan air dari sumur dan memberikan minum kepada anjing tersebut, maka Allah pun mengampuni dosanya.” (HR Bukhari Muslim)
Subhanallah, seorang pelacur diampuni dosanya oleh Allah hanya karena memberi minum seekor anjing, betapa remeh perbuatannya di mata manusia, namun dengan hal itu Allah mengampuni dosa-dosanya. Maka bagaimanakah pula apabila seandainya yang dia tolong adalah seorang muslim ? Dan sebaliknya, amal perbuatan yang besar nilainya, seandainya dilakukan tidak ikhlas, maka hal itu tidak akan berfaedah baginya. Dalam sebuah hadits dari Abu Umamah Al Bahili, dia berkata: Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah dan bertanya: “Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu tentang seseorang yang berperang untuk mendapatkan pahala dan agar dia disebut-sebut oleh orang lain?” maka Rasulullah pun menjawab: “Dia tidak mendapatkan apa-apa.” Orang itu pun mengulangi pertanyaannya tiga kali, Rasulullah pun menjawab: “Dia tidak mendapatkan apa-apa.” Kemudian beliau berkata: “Sesungguhnya Allah tidak akan menerima suatu amalan kecuali apabila amalan itu dilakukan ikhlas karenanya.” (Hadits Shahih Riwayat Abu Daud dan Nasai). Dalam hadits ini dijelaskan bahwa seseorang yang dia berjihad, suatu amalan yang sangat besar nilainya, namun dia tidak ikhlas dalam amal perbuatannya tersebut, maka dia pun tidak mendapatkan balasan apa-apa.

Buah dari Ikhlas
Untuk mengakhiri pembahasan yang singkat ini, maka kami akan membawakan beberapa buah yang akan didapatkan oleh orang yang ikhlas. Seseorang yang telah beramal ikhlas karena Allah (di samping amal tersebut harus sesuai dengan tuntunan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam), maka keikhlasannya tersebut akan mampu mencegah setan untuk menguasai dan menyesatkannya. Allah berfirman tentang perkataan Iblis laknatullah alaihi yang artinya: Iblis menjawab: “Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya, Kecuali hamba-hamba-Mu yang ikhlas di antara mereka.” (Qs. Shod: 82-83). Buah lain yang akan didapatkan oleh orang yang ikhlas adalah orang tersebut akan Allah jaga dari perbuatan maksiat dan kejelekan, sebagaimana Allah berfirman tentang Nabi Yusuf yang artinya “Demikianlah, agar Kami memalingkan dari padanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba Kami yang ikhlas. “ ( Qs. Yusuf : 24). Pada ayat ini Allah mengisahkan tentang penjagaan Allah terhadap Nabi Yusuf sehingga beliau terhindar dari perbuatan keji, padahal faktor-faktor yang mendorong beliau untuk melakukan perbuatan tersebut sangatlah kuat. Akan tetapi karena Nabi Yusuf termasuk orang-orang yang ikhlas, maka Allah pun menjaganya dari perbuatan maksiat. Oleh karena itu wahai ukhti, apabila kita sering dan berulang kali terjatuh dalam perbuatan kemaksiatan, ketahuilah sesungguhnya hal tersebut diakibatkan minim atau bahkan tidak adanya keikhlasan di dalam diri kita, maka introspeksi diri dan perbaikilah niat kita selama ini, semoga Allah menjaga kita dari segala kemaksiatan dan menjadikan kita termasuk orang-orang yang ikhlas. Amin ya Rabbal alamin.




BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan dalam makalah ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan kerena terbatasnya pengetahuan kurangnya rujukan atau referensi yang kami peroleh hubungannya dengan makalah ini Penulis banyak berharap kepada para pembaca yang budiman memberikan kritik saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis para pembaca khusus pada penulis. Aamiin 

SARAN
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini tetapi kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan untuk perbaikan kedepannya.

















DAFTAR PUSTAKA


Syaikh., M., 2007., Pengertian Ikhlas. http://almanhaj.or.id. Diakses pada tanggal 10 Oktober 2016
Samin., B., 2008., Tiga Ciri Orang Ikhlas. http://www.dakwatuna.com. Diakses pada tanggal 11 Oktober 2016
Risalah., I., 2013., Inginkah Anda Menjadi Orang yang Ikhlas. http://www.risalahislam.com. Diakses pada tanggal 12 Oktober 2016
Abu., U., 2015., Yang Terlupa dari Keikhlasan. www.muslimah.or.id. Diakses pada tanggal 12 Oktober 2016




















z.rpj10@gmail.com

semoga bermanfaat bagi agan . ^_^

Selasa, 10 November 2015

10 Template blogger keren terbaik gratis 2015

10 Template blogger keren terbaik responsive seo gratis 2015 - Template Blog adalah desain yang berfungsi sebagai penghias sebuah blog ataupun website agar terlihat keren bahkan bisa membuat pembaca blog betah berlama-lama di blog kita.
Template blog juga sangat memegang peranan penting dalam suksesnya menerapkan SEO pada blog tersebut.


Kali ini saya akan share template yang saya anggap memiliki kualitas SEO yang baik yang bisa membantu para Blogger untuk mendapatkan hasil optimasi yang baik.
Template yang saya bagikan ini bukan desain saya jadi kredit pada template tetap ditujukan kepada yang membuat template tersebut.

Berikut 10 Template SEO Responsive (Mobile Friendly) 2015 Gratis!


1. MAGNEWS Blogger Template

 Demo | Download

Mag News Blogger Template 
  •  100% Responsive
  •  SEOFriendly
  •  MagazineStyle
  •  UserFriendly
  •  404 Error Page Design
  •  Dan lain..

2. SCOOP FASHION GIRLS Blogger Template
Scoop Fashion Girls Blogger Template
  •  Responsive Design
  •  Search Engine Optimization
  •  Ads Ready
  •  Threaded Comments (Komentar dengan sistem balas yang terlihat bersusun)
  •  Dan lain...

 3. NEW MINIMA COLORED FAST LOADING Blogger Template
New Minima Colored Fast Loading Blogger Template
  • Responsive Cek
  • SEO Cek
  • Google Testing Tool Validator Cek
  • Custom Threaded Comment
  • Dynamic Heading
  • 2 Culumn
  • Responsive Ad Slot
  • Light Base Theme Color
  • Simple Flat Design
  • Auto Read More with Thumbnail
  • Breadcrumbs
  • Dan lain...

4. BROSENSE Blogger Template
Brosense Blogger Template
  • SEO Ready
  • Responsive
  • Ads Ready
  • Fully Customizable
  • Auto Readmore
  • Breadcrumb
  • Related Post
  • Social Share Buttons
  • Facebook Comments
  • Dan lain..


5. DECO MAG Blogger Template
Deco Mag Blogger Template
  • 100% Responsive Design
  • Unlimited Colors
  • Responsive mega menu
  • Google Fonts
  • Optimize SEO
  • Dan lain...


6. MAS SUGENG 2015 Blogger Template

Mas Sugeng 2015 Blogger Template
  • Responsive
  • SEO Ready
  • Auto Readmore
  • Breadcrumbs
  • Related Post
  • Ads Ready
  • Widget Dibawah Posting
  • Dan lain...

6. PERTAMAX Blogger Template
Pertamax Blogger Template
  • Responsive & FLAT Design 
  • SEO Friendly 
  • Valid HTML5 [ Homepage & Post ] 
  • List Grid Mode 
  • Back To Top 
  • Threaded Comment V3 
  • Emoticon Kaskus pada Komentar 
  • Responsive Tooltip 
  • Font Icon Awesome 
  • Dan Lain...

7. ELICE A RESPONSIVE  Blogger Template
Elice a responsive Blogger Template
  • Responsive Theme Layout
  • SEO Optimized
  • Fast loading 
  • Responsive Navigation Menu
  • Page navigation Widget
  • Stunning Threaded Comments Section
  • Customized heading tags (h1 to h6)
  • Opt-in subscribe form in Sidebar
  • Custom Forms
  • Dan Lain...
8. FLAT NEWS  Blogger Template
Flat News Blogger Template
  • 100% Reponsive
  • Auto detect social icons
  • Ads ready
  • Build drop down menu [ add widgets ]
  • Support shortcodes
  • Custom 404 
  • Advance Editor: upload background images, change background color, key colors, fonts.
  • Dan lainnya...
9. FASTE SEO  Blogger Template
Faste SEO Blogger Template
  • 100% SEO di Chkme.com
  • Iklan disisi Header
  • Halaman Error 404
  • Breadcrumbs 
  • Menu Navigasi Sticky (Menempel) dengan kotak pencarian
  • Read More otomatis siap
  • Menu dibawah header dengan Font Awesome
  • Widget Popular Posts yang telah di Desain
  • Widget Label Cloud yang telah di Desain
  • Catatan kaki terindex Google
  • Artikel terkait Vertikal
  • Post Next dan Prev
  • Threaded Comment
  • Autor Comment
  • Dan Lainnya

9.GEEK PRESS  Blogger Template
  • 100% Reponsive
  • Build home layout by add / drag / drop widgets 
  • Smart Resize Thumbnail
  • Auto detect social icons
  • Build drop down menu without touch to code
  • Support shortcodes
  • Support reactions and google map in post body
  • Support post pagination: allow you break a long post into multi chapters with simple shortcodes
  • Custom 404 page
  • Allow post previews
  • Advance Editor: upload background images, change background color, key colors, fonts.
  • Very friendly Admin Panel
  • Well Documentation
  • Threaded comments with emoticons
  • Comment shortcodes to allow you insert video and image in your comment
  • Blogger, Facebook and Disqus comment sytems ready and allow your visitors easy to switch, template will auto remember visitors’s choice for future.
  • Related posts ready.